AYURVEDA
Sejarah Pengobatan Ayurveda
 AYURVEDA atau pengobatan penyembuhan kuno India merupakan
system pengobatan holistic tertua di dunia. Pengobatan Ayurveda pertama kali
dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500 Sebelum Masehi. Namun, baru sekitar tahun
200 Sebelum Masehi, pengobatan Ayurveda ditampilkan dalam bentuk tertulis dan
menyeluruh.
Ayurveda mengajarkan teknik operasi, tanaman obat, terapi aroma, warna dan gaya
hidup sehat. Para pakar memperkirakan Ayurveda memiliki sejarah lebih panjang
yakni dirintis sekitar tahun 3.000 Sebelum Masehi yang mencakup ajaran
spiritual dan perilaku. Kitab Atreya Samhita salah satu bagian Ayurveda merupakan
buku medis tertua di dunia!
Pada zaman itu, luka pendarahan pada hidung lazim terjadi pada satu millennium
Sebelum Masehi yang umum dilakukan dengan memotong hidung tawan an perang dan
pada pertempuran. Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi, Sushruta dari India
berhasil mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan bentuk hidung.
Sushruta menjelaskan potongan kulit dari kepala dapat tumbuh di bekas luka
hidung yang terpotong.
Sumber : Iwan Santosa (kompas), disarikan dari The Book of Origins, karya Trevor
Homer, Penguin Books, London, 2007 dan pelbagai sumber
Ayurveda dan aromaterapi: Seperti disebutkan sebelumnya,
ilmu kuno ayurveda memiliki sejarah kuno menggunakan minyak esensial. Dapat
dikatakan bahwa dokter ayurveda menggunakan banyak bumbu dan minyak yang
menjadi dasar di mana sistem obat dibangun. Ayurveda didasarkan pada gagasan
bahwa seluruh alam semesta terdiri dari lima elemen dan tiga elemen ini - Vata
(udara), Pitta (api) dan Kapha (Bumi & Air) mengendalikan tubuh.
Elemen-elemen ini harus berada dalam keseimbangan yang tepat untuk tubuh
berfungsi dengan baik dan jika terjadi ketidakseimbangan, ada penyakit atau apa
yang dinyatakan disebut 'dosha'.
Ayurvedic minyak esensial: Ayurveda menggunakan aromaterapi
untuk mengobati doshas Vata, Pitta dan Kapha. Hal ini dapat dilakukan dengan
menghirup atau memijat minyak esensial tertentu atau minyak yang akan
menyeimbangkan dosha tertentu. Ini adalah cara cepat untuk menyembuhkan trauma
dan penyakit sebagai aroma langsung mulai bekerja bersama dengan otak. Remedies
untuk Vata, Pitta dan Kapha doshas.
1. Minyak esensial untuk Vata dosha:
Basil, Orange, Geranium, Rose dan minyak cengkeh bekerja dengan baik dalam
mengobati Vata dosha. Mereka menumbuhkan emosi positif dan menyenangkan untuk
tetap takut dan kesedihan di teluk.
2. Minyak esensial untuk Pitta dosha:
Sandalwood, Rose, Mint, Kayu manis, minyak Jasmine adalah obat yang baik untuk
Pitta dosha. Minyak ini bekerja dengan menginduksi kreativitas dan antusiasme
sebagai pengganti untuk lekas marah dan kemarahan.
3. Minyak esensial untuk Kapha dosha:
minyak aromatik pedas seperti Eucalyptus, Juniper, Kamper, Cengkeh dan marjoram
dapat merangsang keramahan dan kebahagiaan dan menyembuhkan Kapha dosha.
Ayurveda, Ilmu Kedokteran Veda
Manuskrip Atreya Samhita, Caraka dan Susruta adalah salah satu dari beberapa
manuskrip yang memuat ilmu pengobatan yang merupakan Upaveda atau cabang kitab
suci Atharva Veda. Selanjutnya kumpulan kitab-kitab pengobatan ini disebut
sebagai Ayurveda. Kata Ayurveda tersusun dari dua suku kata, yaitu Ayu
dan Veda, yang secara harfiah berarti “Ilmu tentang umur”, sehingga Ayurveda
dapat dikatakan sebagai ilmu yang mengajarkan tentang kesehatan individu dan
teknik-teknik menyembuhkan penyakit, sehingga diharapkan kualitas hidup dan
batas usia seseorang akan menjadi lebih baik.
Beberapa sejarahwan Barat mengatakan bahwa Ayurveda setidaknya telah ada
1500 SM, bahkan beberapa diantaranya meyakini angka yang lebih tua lagi, yaitu
3000 SM. Sehingga semua pakar sejarah dan arkeolog meyakini bahwa Ayurveda
merupakan buku medis tertua di dunia. Mereka meyakini Dhanvantari dan Divodasa
(Raja Kasi) sebagai pelopor pengembangan teknik pengobatan Ayurveda.
Mengingat kedudukan Ayurveda yang merupakan bagian dari Catur Veda, kitab
Sruti tertua umat Hindu. Maka jika kita merunut umur ilmu pengobatan Ayurveda
berdasarkan sloka-sloka yang ada dalam Veda itu sendiri maka kita akan
menemukan angka tahun yang jauh lebih mengejutkan lagi, yaitu 55,52 triliun
tahun SM. Ayurveda diturunkan dari dewa Brahma, Sang Pencipta alam material
sendiri, kepada Dewa Kembar Aswin, dan kemudian kepada Indra. Kemudian
dikatakan Ayurveda bercabang ke dalam dua aliran, pengobatan dan ilmu bedah.
Bharadvaja, Atreya Punarvasu dan enam muridnya seperti Agnivesa dan
Ksirapani kemudian mendirikan ilmu pengobatan/kedokteran umum, sementara Susruta
mendirikan ilmu bedah. Tentunya angka ini adalah angka yang sangat mengejutkan
bagi para sejarahwan dan arkeolog kaum indologis karena kitab suci agama mereka
meyakini Bumi baru diciptakan 6000 SM. Itulah penyebab utama yang mengakibatkan
semua hipotesa kaum Indologis akan segala hal di dunia ini tidak pernah
melampaui angka 6000 SM.
Ayurveda adalah ilmu pengobatan yang sangat lengkap yang meliputi teknik
operasi dan pembedahan, terapi warna dan aroma, serta ilmu gizi dan gaya hidup
sehat. Dalam Ayurveda kita juga akan menemukan bahasan yang lengkap prihal
asal-usul penyakit dan teknik penyembuhannya.
Dari sekian banyak metode pengobatan/
treatment dalam Ayurveda,
secara umum dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
- Deva-vyapasraya (Astronomical) treatment dilakukan untuk
pengobatan akibat penyakit Karmaja
atau penyakit yang muncul akibat dosa-dosa dari tindakan yang dilakukan
pada kehidupan di masa lalu.
- Yukti-vyapasraya treatment adalah pengobatan
yang ditujukan untuk mengobati penyakit Dosaja atau penyakit yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan tiga Dosha
(vatta, pita dan kafa).
Ayurveda memberikan
treatment alami untuk semua jenis penyakit yang
disebabkan oleh ketidakkonsistenan fisiologi dalam tubuh. Sehingga penyembuhan
penyakit dari teknik Ayurveda terletak pada sifat-sifat alamiah badan itu
sendiri. Alam dan badan ini tersusun dari lima elemen dasar, yaitu;
Akasha,
Bayu (udara),
Agni (api),
Jala (air) dan
Prthivi
(bumi). Dari lima unsur tersebut, hanya tiga unsur yang memegang peranan
penting dalam pembentukan dan deformasi alamiah, yaitu;
Bayu (udara),
Agni
(api), dan
Jala (air). Berdasarkan prinsip yang sama, sistem Ayurveda
mengeliminir sumber segala penyakit yang didasarkan pada tiga
Dosha,
yaitu:
vata (udara yang ada dalam tubuh),
pita (api atau
panas dalam tubuh) dan
kafa (air dalam tubuh).
Salah satu sloka dalam kumpulan kitab Ayurveda menyebutkan; “Tanpa perusakan
dari unsur
Dosha, tidak mungkin penyakit muncul. Jika
Dosha
tidak terdeteksi,
treatment harus dilanjutkan berdasarkan gejalanya”.
Inti pengobatan Ayurveda, seperti yang ditunjukkan dalam sloka ini, terletak
pada perawatan
Dosha. Sehingga penekanan utama dalam Ayurveda adalah
perawatan, mulai dari perawayan mata, telinga, hidung dan tenggorokan (
shalakyachikitsa),
perawatan anak, dan ginekologi osteric (
kaumarabhritya) dan perawatan
kesehatan mental (
bhutavidya) yang dilakukan dengan berbagai teknik
Yoga dan konsumsi makanan sehat. Namun jika penyakit sudah muncul akibat
ketidakseimbangan
Dosha, maka teknik yang harus di ambil adalah pengobatan
(
kayachikitsa) dan/atau tindakan operasi (
Shalyachikitsa)
Sloka lainnya mengatakan, “Jika seseorang telah mengikuti rejimen (aturan
untuk diet atau puasa secara disiplin), ia tidak perlu menggunakan
obat-obatan”. Jadi, teknik Ayurveda adalah pengobatan yang berdasarkan
sifat-sifat alamiah yang juga menekankan pada pola hidup alami dan treatment
naturopathic
untuk meningkatkan kesehatan.
Teknik
Panchakarma yang menekankan terapi pada titik-titik tertentu
di badan juga merupakan salah satu teknik yang sangat penting dalam Ayurveda.
Pada dasarnya teknik Akupuntur yang selama ini dikatakan berasal dari China
juga merupakan bagian dari teknik
Panchakarma. Demikian juga dengan
teknik
Accupresser yang di beberapa tempat praktek pengobatan di
Indonesia diklaim sebagai pengobatan “sunah nabi” pada dasarnya adalah bagian
yang tidak terpisahkan dari teknik
Panchakarma dalam Ayurveda.
Ayurveda juga mempertimbangkan aspek astronomi dan astrologi. Kedudukan
planet-planet dan bintang di alam semesta terhadap mahluk hidup di Bumi dan
juga posisi benda-bedan di sekitar kita sangat mempengaruhi kondisi fisik,
mental dan karakter seseorang. Sehingga potensi penyakit yang mungkin diderita
seseorang dalam hidupnya bias diprediksikan berdasarkan tempat dan waktu kelahirannya.
Hal ini juga menyebabkan
treatment Ayurveda yang diberikan terhadap
seseorang tidaklah selalu sama dengan
treatment yang diberikan
terhadap orang yang lain.
Penyakit juga diyakini disebabkan oleh
papa-karma atau dosa yang
dilakukan di kehidupan masa lalu. Hal ini ditegaskan dalam salah satu sloka
yang menyebutkan: “Suatu dosa yang dilakukan di kehidupan masa lalu dapat
memberikan masalah dalam bentuk penyakit dalam kehidupan sekarang”. Upaya
menyembuhkan penyakit akibat
papa-karma dapat dilakukan melalui
Yadnya/korban
suci,
Japa,
Homa/Agni Hotra, dan
Pudja serta diikuti
dengan
kayachikitsa (konsumsi obat-obatan herbal).
Berkenaan dengan
kayachikitsa, dikenal juga istilah
yukti-vyapasraya,
yaitu upaya membasmi virus, bakteri dan senyawa patogen lainnya dalam
tubuh dengan menggunakan bahan-bahan herbal dimana komposisinya harus
disesuaikan dengan kondisi tubuh pasien, cuaca, lingkungan dan waktu pemberian
ramuan. Hanya saja teknik ini tidak semuanya ditujukan untuk mengobati secara
langsung, melainkan beberapa diantaranya hanya untuk menekan gejala dan rasa
sakit. Sakit kepala migrain, hipertensi, diabetes dan asma adalah beberapa
contoh penyakit yang ditangani dengan
yukti-vyapasraya dan bertujuan
hanya menahan rasa sakit dan gejalanya saja. Untuk penyakit seperti ini,
termasuk kanker dan AIDS harus dibarengi dengan teknik Ayurveda yang lainnya.
Dikatakan bahwa meredupnya unsur
Agni di dalam tubuh akan
menurunkan resistensi kita terhadap penyakit. AIDS adalah salah satu penyakit
yang paling ditakuti yang menyebabkan meredupnya unsur
Agni ini.
Sehingga untuk mengobati AIDS, Ayurveda memberikan teknik untuk mengembalikan
unsur
Agni seperti sedia kala dengan melalui latihan
Yoga,
Naturopathy dan
Panchakarma.
Berkaitan dengan tindakan operasi (
Shalyachikitsa), dalam
The
Book of Origins, karya Trevor Homer, Penguin Books, London, 2007
disebutkan bahwa pada milenium pertama sebelum masehi pendarahan pada hidung
sangat lazim terjadi karena kasus pemotongan hidung tawanan pada saat
peperangan. Dan sekitar tahun 500 SM, dikatakan Sushruta dari India dengan
teknik Ayurveda berhasil mengadakan
rhinoplasty atau operasi
mengembalikan bentuk hidung. Sushruta menjelaskan potongan kulit dari kepala
dapat tumbuh di bekas luka hidung yang terpotong.


Dalam sepucuk surat kepada editor majalah
Gentlemen’s Magazine yang
tersedia di perpustakaan
Wellcome Institute for History of Medicine,
183 Euston Road, London menjelaskan bahwa pernah ada seorang pengemudi
bernama Cowasjee, yang membantu melayani tentara Kerajaan Inggris di India di
tahun 1792. Sebelumnya, ia pernah dipenjara oleh tentara Tipu Sultan, dimana
mereka mencopot hidungnya karena prilaku barbar penguasa Muslim dalam menyiksa
dan melumpuhkan tawanan. Sekembalinya di rumahnya di Pune setahun kemudian,
seorang ahli bedah Ayurvedic menanganinya dengan memasangkan sebuah hidung
baru. Thomas Cruso dan James Trindlay, merupakan dua orang dokter Inggris yang
menjadi saksi mata operasi bedah yang mencengangkan tersebut. Mereka menjadi
saksi hidup atas operasi-operasi ajaib yang sangat umum dilakukan di India
bahkan selama mereka di sana.
Dalam buku
As Seen and Known by Foreigners karya G.K. Deshpende (1950),
Dr. Sir William Hunter mengatakan bahwa dokter-dokter bangsa India kuno sangat
mahir dan ahli. Mereka melakukan tindakan amputasi, menghentikan pendarahan
dengan tekanan, perban pembalut dan minyak mendidih, mempraktekan
lithotomy,
melakukan operasi pada organ bagian dalam dan uterus, menangani hernia, fistula
files, memperbaiki tulang patah dan salah posisi dan cekatan dalam memisahkan
unsur-unsur asing dari tubuh.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu pengobatan Ayurveda bukanlah ilmu
pengobatan tradisional biasa dan tanpa dasar, tetapi merupakan ilmu pengobatan
holistik paling kuno yang dapat disejajarkan dan mungkin lebih maju dari ilmu
kedokteran modern saat ini. A.L. Basham dalam bukunya
The Wonder That Was
India juga membenarkan kenyataan ini dengan menyebutkan bahwa sampai abad
ke-18, ketika para ahli bedah
East India Company (British) tidak
malu-malu mempelajari ilmu bedah plastik (
rhinoplasty) dari ilmu
Ayurveda peninggalan India kuno”
Ayurveda
Ayurveda merupakan sistem pengobatan sakral Hindu, berasal dari India.
Ayurveda tidak hanya sebatas pengobatan suatu penyakit tetapi juga pencegahan,
meningkatkan kualitas hidup dan kecantikan. Ayurveda merupakan warisan
turun-tenurun lebih dari 5000 tahun yang lalu. Sejarah Ayurveda melibatkan
mitologi, yaitu Brahma sebagai tokoh (juga merupakan salah satu Dewa) yag
menemukan Ayurveda (lihat gambar…yg ada sejarah histori ayurveda). Ayurveda
tertulis dalam berbagai kitab/buku kuno, antara lain Charak Saåhitá , Sushrut Samhita, dan Ashtanga Hridayam.
Charak merupakan buku yang dibuat pada masa Átreya school of physicians (1M)
membahas fisiologi, anatomi, etiologi, pathogenesis, gejala dan tanda penyakit,
metode diagnosis, treatment dan prescription yang ditujukan bagi pengobatan,
pencegahan dan meningkatkna usia hidup. Buku ini juga menyebutkan penyebab
internal dan eksternal dari suatu penyakit. Ketidak setimbangan hidup, ketidak
percayaan akan adanya Dewa/Tuhan akan menyebabkan penyakit spiritual, mental
dan fisik. Sekolah Atreya dibangun oleh Atreya punarvasu, salah seorah tokoh
Ayurveda.
Buku Suhrut ditulis oleh para
ahli bedah Dhanvantari school.
Sekolah ini didirikan oleh Divodasa Dhanwatari. Buku ini membahas peralatan
membedah, klasifikasi abses, luka bakar, fraktur, luka, amputasi, operasi
plastik, operasi anal/rektal, dan lain-lain. Anatomi manusi sudah digambarkan
secara lengkap dalam buku tersebut, antara lain deskripsi tulang, persendian,
syaraf, jantung, pembuluh darah, dan sistem sirkulasi. Dalam buku ini juga
diperkenalkan ilmu pemijatan menggunakan marma
point atau vital body point.
Konsep Ayurveda
Setiap manusia memiliki energi kehidupan, disebut Prana. Energi ini
mengaktivasi tubuh dan pikiran. Prana menyalakan api tubuh (agni, manifestanya
merupakan enzim pada tubuh) dan mengaktivasi jantung dengan memompa darah dan
mengontrol kerja organ-organ tubuh (dhatus). Kehidupan terbagi atas 5 elemen
(bhutas), yaitu angkasa, udara, api, air dan bumi. Masing-masing elemen
mewakili panca indera yaitu pendengaran, kulit, penglihatan, rasa dan
penciuman. Masing-masing elemen termanifesta dalam tubuh manusia yang terbagi
atas 3 kelompok (tridosha), yaitu vayu/vata, pitta, dan kapha. Vata merupakan
manifesta dari angkasa dan udara, mengontrol pergerakan (system syaraf). Pitta
merupakan manifesta dari api dan air, mengontrol panas dan energi (suhu tubuh,
metabolism pencernaan, sistem sekresi dan eksresi kelenjar endokrin). Kapha
merupakan manifesta dari air dan bumi, bertanggung jawab terhadap struktur
fisik, kekuatan biologi (sistem kekebalan tubuh), dan fungsi pernafasan.
Manusia terbagi atas beberapa tipe (prakhuti) berdasarkan tridosha. Kebanyakan,
setiap individu tidak termasuk dalam satu golongan, tetapi dua golongan.
Contohnya vatta-pitta. Ciri-ciri tridosha meliputi, Váta yaitu dry, light, cold, rough, subtle, dan moving; Pitta: slightly oily, hot, light, odorous, dan liquid; Kapha: oily, cold,
heavy, slow, smooth, slimy, dan static.
AYURVEDA
adalah suatu metode pengobatan herbal alami yanc berasal dari India telah
terbukti aman dan berkhasiat sejak ratusar tahun yang silam. Bekerja secara efektif
tidak hanya menghilangkar gejala yang timbul, tetapi juga mencegah penyakit dan
menghilangkar akar penyakit.
AyuArtis untuk rematik, arthritis dan nyeri
persendian. AyuAsmo untuk infeksi saluran pernafasan atas, asma, batuk. AyuBes
untuk diabetes, AyuDerme untuk masalah kulit, jerawat, psoriasis. AyuLax untuk
konstipasi. AyuLite untuk masalah hati. AyuRhoids untuk wasir, AyuRin plus
untuk masalah ginjal dan kelenjar prostat. AyuVigo untuk meningkatkan stamina
pria. AyuVita untuk kesehatan khusus wanita.
Kualitas dan Manfaat Ayurveda Ghee
Ghee ayurveda dikenal luas dalam
sistem medis India sebagai zat yang memberikan umur panjang. Hal ini dianggap
sebagai salah satu cairan terbaik untuk penyembuhan dan sifat pembersihan sejak
India kuno. Untuk banyak orang hari ini, substansi tidak lebih dari sekedar
mistis. Kebanyakan orang bisa dengan mudah menggambarkannya sebagai suatu
esensi yang berasal dari susu sapi, yang dianggap penting dan murni karena
mengandung getah atau inti dari setiap tanaman penting (sapi makan tanaman).
Secara umum, Ghee telah dicatat untuk kualitas sebaliknya. Hal ini lambat,
berat, cair, berminyak, lembut, dan padat. zat yang secara alami memiliki efek
menenangkan. Banyak orang India membuktikan bahwa hal itu bisa memperlambat
proses penuaan alam melalui membawa tentang keseimbangan yang harmonis.
Orang-orang dengan mudah bisa merasakan sifat manis mulut dan unctuousness,
sehingga pelumas, halus, dan pada saat yang sama memelihara.
Untuk lebih memahami ayurveda Ghee, sangat cocok untuk melihat di banyak
menggunakan nya. Pertama, substansi yang paling berguna untuk pijat tubuh.
Untuk tujuan ini, berlaku di seluruh cairan tubuh Anda --- dari kepala hingga
kaki, dada, lubang, dan sendi. Melakukan hal tersebut akan memungkinkan
substansi untuk menembus lebih dalam ke jaringan tubuh. Seperti Anda semua
tahu, tubuh secara efektif dapat menyerap hingga 60% dari bahan dioleskan pada
kulit. Hal ini didukung oleh ilmu pengetahuan Barat atau modern, yang telah
menemukan bahwa memijat kulit dapat membantu dalam produksi peptida atau
endorfin (enhancer alami dari sistem kekebalan tubuh).
Di India, Ghee ayurveda dianjurkan untuk membersihkan tubuh, terutama dari
sistem internal. Sejumlah kecil zat ketika diambil pada pagi hari bisa membantu
kondisi organ-organ internal sehingga limbah beracun dan tidak perlu yang
menumpuk akan dibubarkan. Limbah ini kemudian akan dibawa ke dalam saluran
pencernaan sebagai bagian dari eliminasi alam. Sebuah sendok teh atau dua
ketika diambil dengan air panas di pagi hari segera akan mendorong gerakan usus.
Ketika diambil sebelum tidur, dapat membantu menormalkan dan memperlancar arus
usus di pagi hari.
Dalam banyak kasus, hal ini juga digunakan sebagai pembawa ramuan (campuran)
karena sifatnya yang efektif untuk menembus ke dalam kulit dan membawa zat-zat
penting ke dalam jaringan target. Cairan bisa dicampur dengan gargles alam
untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih baik untuk gigi dan gusi. Seperti
minyak mandi, Ghee ayurveda bisa dicampur dengan minyak esensial lain untuk
menghasilkan relaksasi tentang ideal dan invigoration kulit. Kecantikan India
sadar bisa menggunakannya sebagai bentuk indah pelembab wajah.
Untuk banyak generasi, India telah menggunakan Ghee untuk keperluan memasak.
Hal ini praktis sangat baik untuk tumis-menggoreng dan menumis. Kebanyakan
hidangan India tidak akan lengkap tanpa Ghee, yang harus dituangkan di atas
makanan untuk palatabilitas yang lebih baik. India membuktikan bahwa makanan
tidak bisa lengkap tanpa substansi. Ini hanya ada duanya dan unggul untuk
minyak goreng karena memiliki antara poin flash tertinggi jika dibandingkan
dengan semua bentuk lainnya dari minyak, sehingga sangat sulit untuk membakar
tidak peduli berapa banyak api diterapkan untuk itu.
Secara keseluruhan, India menganggap substansi sebagai sangat penting karena
dapat meningkatkan kekuatan tubuh secara keseluruhan, keindahan, dan mengkilap.
Namun, karena bisa dianggap sebagai bentuk minyak, orang gemuk diberi
peringatan tentang konsumsi berlebihan ayurveda Ghee, karena dapat menimbulkan
dampak buruk terhadap kesehatan mereka ketika diambil tanpa moderasi yang
tepat.
AYURVEDA
Pendahuluan
Saat ini
pendekatan pengobatan tidak bisa dihindari, karena ketika kita sakit kita baru
mengupayakan pengobatan. Padahal ada hal yang lebih penting untuk diperhatikan
dari sekedar mengatasi gejala yang timbul, yaitu menjaga agar tubuh tetap sehat,
tidak sakit, kita dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan tidak
terganggu.
Kini telah
banyak dokter yang tertarik untuk mencoba pengobatan holistic, suatu bentuk
yang melibatkan kondisi tubuh, mental, sosial lingkungan dan bahkan hingga
dimensi spiritual yang akan mengungkapkan faktor-faktor yang memicu suatu
penyakit. Nutrisi yang baik dan seimbang serta olahraga teratur menjadi sangat
penting bagi pengobatan holistik. Tetapi kestabilan emosi dan spiritual juga
harus diperhatikan sehingga kondisi yang optimal akan tercipta. Terapi
alternatif difokuskan untuk meningkatkan proses penyembuhan sendiri, untuk
memperbaiki keselarasan antara gerak tubuh dan elemen biokimia dari tubuh,
pikiran dan emosi.
Sedihnya saat ini ada bermacam penyakit yang belum diketahui obatnya, atau
memerlukan waktu penyembuhan yang lama sehingga memerlukan biaya yang
mahal.Dengan adanya kesadaran masyarakat akan kesehatannya, dan banyaknya jenis
penyakit dan mahalnya harga obat modern maka pengobatan Ayurveda dipercaya
sebagai terapi tambahan yang bekerja melengkapi terapi medis yang diberikan
oleh dokter, yang bekerja secara sinergis.
Ketika kita
sakit, kita kemudian ke dokter yang kemudian akan segera berusaha menstabilkan
dan membuat pasien nyaman, dokter akan berusaha untuk mengatasi rasa nyeri atau
dampak yang ditimbulkan oleh suatu penyakit. Kemudian dokter akan melakukan
pemeriksaan mengenai penyebab penyakit, dan berusaha menyembuhkannya.
Obat-obatan yang dikonsumsi hanya akan meredakan gejala penyakit saja, mungkin
kita merasa sembuh. Namun apakah kita benar-benar sembuh?.
Konsekuensi
dari pendekatan pengobatan tidak ada jaminan penyakit tidak akan muncul
kembali, sehingga pasien akan kembali sakit, dan mengulangi seluruh proses
pengobatan, yang melelahkan, menyakitkan dan membutuhkan biaya besar. Besar
kemungkinan adanya efek samping, selain efek alergi dari pasien itu sendiri.
Sekarang
banyak diantara kita sadar, bahwa disekitar kita ada banyak tanaman yang
berkasiat sebagai obat. Bahan obat-obatan Ayurveda berasal dari bahan alam
sehingga bebas efek samping. Namun untuk hasil terbaik, instruksi dosis, dan
saran mengenai pola makan harus ditaati dengan seksama. Perlindungan menyeluruh
terhadap hampir seluruh penyakit, menangani penyakit bahkan sebelum mereka
timbul, serta menjaga kesehatan.
Ayurveda!
Pernah dengar?. Tidak banyak yang mengetahui konsep kesehatan timur ini.
Ayurveda berasal dari India. Mengingat system pengobatan ini cukup
sederhana dan mudah untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama
masyarakat yang tinggal di pedesaan karena lebih mudah mendapatkan tanaman
berkasiat obat-obatan disekitar tempat tinggalnya. Kami dari mahasiswa Unhi,
khususnya di fakultas kesehatan sangat penasaran tentang keampuhan dari
pengobatan India (ayurveda), sehingga kami dari kelompok V, Semester II,
Fakultas Kesehtan Ayurveda UNHI Denpasar, sangat tertarik mengungkap lebih
lanjut mengenai tehnik pengobatan India (Ayurveda). Semoga tulisan kami ini
bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan khususnya yang berkaitan
dengan budaya hidup sehat dengan tanaman obat herbal.
Penulis
mempergunakan metode observasi dan kepustakaan, dengan cara menggunakan
penelitian dari sumber pustaka yang ada. Dalam metode ini penulis memproleh
materi dari membaca buku referensi dan artikel-artikel di internet yang
berkaitan dengan penulisan
paper ini.
Tinjauan Pustaka
Pengobatan India (Ayurveda)
Pengobatan Ayurveda pertama kali dipelopori Dhanvantari sekitar 1.500 Sebelum
Masehi. Namun, baru sekitar tahun 200 Sebelum Masehi, pengobatan Ayurveda
ditampilkan dalam bentuk tulisan dan menyeluruh. Ayurveda mengajarkan teknik
operasi, obat-obatan dari tanaman, aroma terapi dan mengajarkan segi gaya hidup
sehat. Para pakar memperkirakan Ayurveda memiliki sejarah lebih panjang, yakni
dirintis sekitar tahun 3.000 SM yang mencakup ajaran spiritual dan
perilaku. Kitab Atreya Samhita salah satu bagian Ayurveda merupakan buku medis
tertua di dunia.
Pada zaman
itu, situasi kekuatan tenaga sering menyebabkan terjadinya perkelahian yang
menyebabkan luka pendarahan pada hidung. Hal itu adalah hal yang lazim terjadi
pada satu millennium Sebelum Masehi, umumnya dilakukan dengan memotong hidung
para tawanan perang atau karena pertempuran. Sekitar tahun 500 Sebelum Masehi,
Sushruta dari India berhasil mengadakan rhinoplasty atau operasi mengembalikan
bentuk hidung. Sushruta menjelaskan sayatan kulit dari kepala dapat sembuh
dengan ramuan herbal atau obat-obatan dari tumbuhan.
Setiap orang
sebagai manusia pasti pernah sakit. Ada banyak penyebab yang menjadikan
seseorang itu jatuh sakit. Berbagai penyebab itu berdasarkan atas asal penyebab
penyakit, yaitu: 1) Penyakit yang berasal dan dalam tubuh sendiri, termasuk
penyakit psiko-somatik. Sel, organ atau sistem yang ada di dalam tubuh manusia
mengalami kelainan bentuk atau kerusakan, sehingga fungsinya tidak normal. 2)
Penyakit yang disebabkan oleh faktor kausa fisik dan luar tubuh, seperti bibit
penyakit yang menyerang tubuh, atau diserang oleh orang dengan sabit sehingga
luka. Teriris pisau, terpukul palu, tertusuk paku, tersiram air panas, kulit
terbakar, merupakan penyakit akibat terkena benda fisik ketika sedang bekerja.
Demikian pula luka, cedera, atau patah tulang akibat kecelakaan, termasuk di
dalam kategori ini. 3) Penyakit yang berasal dan takdir, pengaruh planet,
musim, dan sebagainya. Penyakit ini muncul sering tidak diketahui penyebabnya,
sehingga dikatakan sebagai takdir. Tiba-tiba badannya panas tanpa diketahui
penyebabnya. Pada umumnya dalam pengobatan ayurveda penyebab penyakit karena
tidak seimbangnya unsur-unsur yang ada di dalam tubuh yang dikenal dengan unsur
Tri Dhosa.
Konsep Dasar Tri Dosha
Tri
dosha berasal dari kata Sangsekertha (India kuno), yang berakar dari kata
Tri dan Dosha. Tri artinya tiga dan Dosha yang asal katanya Dhus, Dhus berarti
melemahkan, atau merusak yang lain atau bisa juga diterjemahkan merusak
keseimbangan dan keharmonisan badan. Tubuh menjadi lemah akibat berubahnya atau
rusaknya kesehimbangan sehingga Raga yang semula sehat menjadi sakit.
Tri
dosha terdiri dari:
Vatta (angin atau udara atau akasa),
Pitta
(Empedu atau panas atau teja) dan
Kapha (Lendir atau air atau apah
atau pertiwi). Didalam tubuh yang sehat ketiga unsur ini selalu ada, yang
sangat berperanan penting dalam aktifitas tubuh, harus dalam keadaan sehat
ataupun normal. Kalau kesehimbangan ketiga unsur
Tri dosha ini selalu
berada dalam keadaan seimbang. kalau terganggu oleh berbagai sebab baik yang
berasal dari badan diri sendiri maupun dari luar tubuh. Untuk
penyembuhannya agar tubuh kembali sehat harus mengembalikan keseimbangan ketiga
unsur tersebut seperti keadaan semula.
Cara Pengembalian Tri Dosha
Kesehimbangan Tri Dosaha sangat perlu dijaga dengan cara minum berbagai
ramuan obat, peluluran, pemijitan, pengurutan, diet makanan dan melakukan
bermacam-macam gerak, bisa juga dengan pembedahan tergantug kasusnya. Prinsip
teori
Tri dosha ini dapat disejajarkan dengan teori Yin dan yang dari
filsafat China. Yin dapat disimbulkan negatif atau dingin atau perempuan
sedangkan Hyang simbul kekutan positif atau panas atau lelaki. Kalau
keadaan sakit dibadan kita, walaupun bagaimana enaknya suatu makanan dan minuman
tidak akan mampu menikmatinya dengan lahap. Tentunya pemberian obat dan
perlakuan yang tepat agar keseimbangannya cepat pulih kembali. setiap
penyakit perlu penanganan yang berbeda tergantung jenis penyakit itu muncul.
Jadi menurut kedokteran India
Tri dosha merupakan suatu produk yang
dibuat dari panca maha bhuta (tanah, air, udara, api dan akasa). Setiap unsur
Tri Dosha menempati tempat khusus dimasing-masing organ tubuh. Ada yang
menempati khusus di hati, limpa, jantung , usus, dan bagian lainnya.
Cara kerja
unsur
Tri dosha didalam tubuh untuk mempertahankan keseimbangan tubuh,
dengan melepaskan energi atau menyerap energi dan juga bisa menggerakkan
energi. Bila energi berlebihan didalam tubuh maka menyerap energi yang
belebihan tersebut (
Visarga). Kalau timbul kekurangan energi
maka tubuh perlu menyeimbangkan energi dengan menyerap energi (
Adana).
Jika disuatu tempat ada kekurangan energi maka dengan sistem Tri Dhosa akan
menggerakkan energi ke bagian tubuh yang kekurangan energi (
viksepa).
Dengan demikian tubuh akan selalu berada dalam keadaan sehat
Beberapa
tanda yang dapat dipakai pedoman bahwa tubuh dalam keadaan seimbang antara
lain;
- Adanya
keinginan makan makanan secara teratur
- Merasa
nyaman ketika makan makanan ringan
- Mampu
mencerna dengan tepat
- Diberkati
dengan tubuh yang prima
- Dapat
mengeluarkan sekresi dengan lancar dan semprotannya kenceng termasuk
ejakulasi /sperma.
- Kelima
indranya berfungsi dengan baik.
- Dapat
tidur dengan nyenyak
Orang yang memiliki ciri seperti diatas, menandakan unsur Tridosha didalam
tubuhnya dalam keadaan seimbang. Apalagi adnya keseimbangan unsur enzim,
hormon, jaringan tubuh dan lainnya. Serta dapat melakukan berbagai
aktifitas pisik dengan baik disertai dengan jiwa, Indria dan pikiran yang
bahagia, maka manusia yang seperti ini disebut Swasthya atau svastha (sehat
sejahtera).
Karakteristik dan Unsur-unsur Dalam Tri Dosha
Penyebaran unsur
Tri dosha didalam tubuh, ditempuh dengan
bergerak kebagian atas tubuh (
Urdhava) dan kebawah bagian tubuh (
Adha)
sedangkan kebagian samping tubuh (
Tiryak). Gerakan ini yang tidak
berjalan dengan lancar maka akan timbul gangguan didalam tubuh (sakit).
Penyebarannya melalui bagan luar atau tepi kulit (
sakha). Kalau
penyebaran melalui saluran pencernaan (
maha srota), kemudian menyebar
ke bagian dalam tubuh lainnya seperti limpa, ginjal, hati, paru-paru, termasuk
otak dan organ lainnya. Gerakan perjalan ini, berjalan secara terus
menerus tanpa henti dengan berjalannya sang waktu. Pagi hari sampai sekitar
pukul 10 pagi merupakan waktu berjalannya
kapha (lendir atau air atau
cair) yang dominan, maka dipagi badan kita akan merasakan sensasi yang energik,
segar dan badan sedikit terasa berat. Ke jam berikutnya sampai sekitar jam
14.00 yang dominan bergerak unsur
Pitta (Empedu atau panas), ada
peningkatan pengeluaran /sekresi pengeluaran enzim sehingga kita akan merasa
lapar, dan badan terasa agak ringan dan panas. Sejak pukul 14.00 hingga
matahari terbenam, unsur
Vatta (angin/udara) yang mengalami peningkatan
gerak. Kita akan merasa agak aktif, tubuh merasa agak ringan namun badan terasa
agak lemas. Pada malam hari dari senja hingga sekitar jam 22.00, unsur
Kapha
(Lendir atau air) yang peranan lagi dengan seiringnya udara sejuk, energi sudah
menurun. Selanjutnya dari jam 22.00 hingga jam 02.00 unsur
Pitta
(Empedu atau panas) yang lebih berpengaruh. Ini merupakan puncak pencernaan
makanan. Jam 02.00 sampai menjelang pagi, sebelum matahari terbit unsur
Vatta
(angin/udara) yang mendominan gerakannya, sehingga menyebabkan orang akan
terbangun untuk membuang kotoran atau tinja, kecing (mala).
D.1. UNSUR VATTA
Unsur
Vatta (angin atau udara atau vayu atau akasa ) dari Tri dosha
ini, sering juga disebut Vayu,
vatta yang berasal dari kata
Va,yang berarti gerakan dan sensasi rangsangan. Tugas Vatta bertanggung jawab
gerakan dan penerima. Rangsangan sensoris melalui pancaindra termasuk
moris(gerakan otot) yang diatur oleh unsur Vatta ( angin atau udara). Mengatur
fungsi hidup termasuk pertumbuhan dan fungsi perkembangan tubuh. Sifat
vatta,
yaitu ringan, kering, pendorong dan dingin serta dapat berproses setelah
meresap ke tubuh. Ada menjelaskan bahwa
vatta menghambat gerakan veces
dan kencing sehingga dapat ditampung sementara di rectum dan kantung kencing.
Memperkuat dan mempercepat rangsangan saraf. Sebagai sumber energi untuk
bergerak dan menjalankan fungsi dari alat tubuh. Menjalankan sekresi ( urea,
keringat, veces serta hasil buangan lainnya). Kalau dalam triguna di bali
cenderung sifatnya Rajas.
Bila
vatta keadaan tidak normal atau seimbang atau unsurvatta keadaan
turun maka akan tidak merasa enak serta malas untuk beraktifita, kurangnya
nafsu untuk bicara, dan kurangnya kesadaran. Adanya peningkatan unsur
Vatta
maka akan timbul rasa sempoyongan, kurang bergairah atau kurang gembira, rasa
haus yang terus menerus, badan menggigil, merasa sakit di seluruh tubuh atau
seperti teriris-iris, sakit seperti tertusuk jarum, sakit seperti diikat tali,
otot kejang, kulit terasa kasar atau mengkerut , gerakan anggota tubuh seperti
tidak dapat dikendalikan, kehilangan aktifitas, kadang- kadang muncul bercak
merah pada kulit, merasa seperti dipukul-pukul, mulut terasa spet, merasa mengkerut
pada otot-otot atau kaku dan saraf atau mati rasa. Mungkin pula ada yang lumpuh
(paralis)pada anggota gerak tubuh. Mudah dilihat pada sakit flu, suatu penyakit
yang disebabkan oleh adanya gangguan pada unsur
Vatta terutama pada
saat dingin
. Vatta menempatkan unsur utama dalam tubuh yang
dikenal dengan Panca
Vatta antara lain:
- Vayu
Udana, yaitu suatu vayu
yang beristana di kerongkongan. Jika vayu ini naik keatas maka akan menghasilkan suara
sehingga kita bisa berbicara, bernyanyi dan suara lainnya. Warna vayu ini adalah putih susu (vayu Sveta Ksira). Bila
terganggu pada vayu ditenggorokan ini bisa menyebabkan sakit tulang,
terutama tulang yang terletak diantara tenggorokan dan kepala. Pengobatan
atau penyeimbang unsur vayu udana ini dengan pemijatan pada muka kiri dari
atas ke bawah , mulai dari dagu kiri naik menuju hidung sebelah kiri naik
sampai pada kepala sebelah kanan.
- Vayu
Prana, yaitu suatu vayu
yang beristana di Jantung. Berfungsi menarik nafas dan mendorong
makanan ke dalam perut. Warna vayu
ini adalah Putih Perak (Vayu
Dutha Tara). Gangguannya berupa tersedak, cegukan, sesak napas, dan
penyakit sesak napas. Pengobatan atau penyeimbang unsur vayu prana ini
dengan pemijatan pada muka bagian kanan ke bawah dari atas kepala sebelah
kanan turun menuju hidung sebelah kanan terus turun sampai pada dagu
sebelah kanan. Gunanya menghancurkan karbon dioksida dan kotoran lainnya.
- Vayu
Samana, yaitu suatu vayu
yang beristana di lambung dan usus. Gunanya mencerna makanandengan
cara membakar dan memecah kedalam unsur rasa, ekskreta, air kencing, dan
sebagainya. Warna vayu
ini adalah kemerahan (Vayu
Indra Gopala). Jika vayu ini terganggu maka akan timbul gangguan proses
pencernaan, timbul mencret, dan juga pembengkakan dalam tubuh.
Pengobatan atau penyeimbang dengan memijat memutar searah jarum jam
sekitar dagu, ini dapat meningkatkan unsur panas sehingga dapat
menyeimbangkan unsur angin dan meningkatkan unsur api.
- Vayu
Apana, yaitu suatu vayu
yang beristana di pelvis, bagian bawah tubuh. Memiliki fungsi
mendorong keluar tubuh, seperti keluarnyakotoran feces, kencing, sperma,
darah menstruasi dan dalam proses kelahiran janin. Warna vayu ini merah (Vayu Rakta). Bila vayu ini terganggu maka
menimbulkan penyakit di kantung kemih , anus dan diabetes (kencing manis).
Penyeimbangnya dengan pemijatan tubuh dari atas ke bawah sampai anus dan
uretha, untuk melancarkan pengeluaran urine, feces, dan menstruasi.
- Vayu
Vyana, yaitu suatu vayu
yang beristana hampir di seluruh bagian tubuh. Kekuatan vayu ini
cairan tubuh dapat menyebar, terjadi aliran keringat dan darah, gerakan
pembukaan serta penutupan kelopak mata, dan berbagai gerakan lainnya.
Warna vayu ini adalah bening atau seperti kristal (vayu Spahatika).
Penyeimbangannya dengan cara pemijatan dari bagian muka dada, sekitar hati
pijat memutar untuk melancarkan sirkulasi darah dan limfa.
Unsur
vatta ini mempengaruhi rasa kesegaran, kelesuan, ketakutan,
kecemasan, sakit gemetar, dan kejang. Bila kita bisa mengatur napas pranayama
dengan baik maka tubuh kita akan mampu membangkitkan energi didalam tubuh.
Dengan mebangkitkan Kundalini (
inner power), maka vayu ini akan
bangkit dan timbul energi tenaga yang amat hebat. Dengan berlatih pranayama
dengan teratur dan tekun maka dengan sendirinya akan mampu secara efektif
mengatur aktifitas mentalnya atau pengendalian pikirannya. Unsur
Vattalah
yang paling kuat mempengaruhi tubuh ini dibandingan pitha dan
kapha dalam
Tri dosha. Karena adanya kemampuan vayu yang menerobos keseluruh
tubuh. Maka perhatian untuk pengobatan pada unsur
vatta lebih mendalam
dari yang unsur lainnya.
Penyakit
lain yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
Vatta seperti akibat
aktifitas berlebihan, seperti berkelahi dengan orang yang jauh lebih
kuat, berjalan terlalu jauh, lari jarak jauh, berenang berlebihan, menunggang
kuda atau naik kereta atau kendaraan terlalu lama dan sebagainya.
Disebabkan kecelakaan misalnya terjatuh, tekanan berat pada tubuh, luka parah,
dan lain sebagainya. Perilaku yang salah, seperti berendam dalam air terlalu
lama, kehujanan, begadang semalaman, membawa beban yang terlalu berat dan lama.
Kalau dari makanan dan minuman yang terlalu asam , cepat, kering, manis,
kelaparan, puasa, es, makan tidak teratur, makan berlebihan. Juga keseimbangan
terganggu karena menahan angin dalam tubuh terlalu lama, kentut, bersin, air
mata, muntah, kencing dan sebagainya.
Penyeimbangan dengan teknik pemijatan ini mengunakan minyak dengan ramuan
herbal yang dibuat secara tradisional yang disebut dengan nama
babya
snebana dengan mengambil bahan dari kitab
Charaka Samhita. Untuk
penyeimbangan
vatta disebut
vatta shamak.
D.2. UNSUR PITTA
Pitta
(Empedu atau panas) yang bertanggung jawab terhadap semua aktifitas
metabolisme fisio kimia dalam tubuh. Termasuk menerima dan mencerna makanan dan
menghasilkan energi, dengan bantuan enzim dan hormon. Sifatnya bagaikan api
yang dapat membakar makanan. Bagian tubuh menjadi hangat karena unsur
Pitta
ini. Letaknya antara lambung dan usus, usus halus sampai usus besar, juga
terdapat pada kelenjar keringat, darah, lemak, mata dan kulit.
Pitta
bersifat panas mirip dengan api. Memiliki kemampuan menyebar ke seluruh tubuh
yang amat cepat. Bila unsur
Pitta meningkat maka akan timbul seperti:
rasa terbakar pada beberapa bagian organ tubuh, sakit seperti sesuatu yang
terisap atau tersedot, rasa terbakar seperti asap panas keluar dari dalam tubuh
atau tubuh terasa terselimuti uap panas yang keluar dari dalam tubuh, mengalami
peningkatan suhu tubuh, rasa nyeri seperti cairan yang dituangkan pada luka
borok. Apabila unsur
Pitta menurun maka akan timbul gejala
seperti suhu tubuh menurun, kekuatan mencerna dan metabolisme menurun serta
kurangnya gairah untuk beraktivitas. Warnanya merah (
Rakta), Hijau(
Harita)
dan Kuning (
Pita), serta memiliki rasa pedas, asam, dan pahit.
Kelima unsur patta ini terdiri dari beberapa bagian antara lain:
- Pachaka Pitta, yaitu suatu pitta yang berstana diantara lambung dan
usus. Tugas utamanya adalah mencerna dan mengeluarkan, serta menyalurkan
makanan yang telah dicerna, air seni, dan ekskreta lainnya menuju tempat
penampungan. Memiliki sifat asam, merasakan seperti terbakar di jantung,
tenggorokan dan lambung.
- Ranjaka pit, yaitu suatu pitta yang berstana di hati dan limfa.
Warnanya merah, khusus pada makanan yang telah dicerna, semula tanpa
warna.
- Sadhaka pitt, yaitu pitta yang berstana di jantung. Kekuatan
dari patta ini menyebabkan terjadinya kekuatan keinginan dan kerinduan
pada diri seorang. Pitta
ini akan mendesak yang ada dijantung keluar, sehingga timbul ego diri.
- Alochaka pitt, yaitu berstana di mata, apinya
mempertajam penyerapan warna dan bentuk objek, sehingga pengelihatan mata
menjadi tajam. Jika pitta
menurun seperti pada orang tua maka penglihatannya mulai menurun.
- Bharajaka Pitt, yaitu berstana di kulit, memancarkan
panas sehingga badan menjadi hangat yang berfungsi meminyaki kulit
sehingga kulit bercahaya. Juga sangat membantu asimilasi pengobatan
melalui urut atau pijat. Pitta menimbulan semburan atau aura, pancaran
sinar di kulit.
Unsur
Pitta ini sangat mempengaruhi penyerapan makanan di usus, asimilasi, nutrisi,
metabolisme, pengaturan suhu tubuh, warna kulit, kilatan cahaya mata,
intelektual dan pengertian secara psikologis dapat menaikkan kemarahan,
kebencian dan kecemburuan.
Penyakit
lain yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
Vatta seperti gangguan
emosi (marah, sedih, takut, ngeri dan sebagainya) bekerja terlalu keras
sehingga kepayahan, bersenggama berlebihan, terlalu banyak mengeluarkan sperma
dan juga makanan dan minuman seperti terlalu banyak makan daging kambing,
makanan berminyak, minuman beralkohol dan sebagainya.
Penyeimbangan dengan tehnik pemijatan mengunakan minyak dengan ramuan herbal
yang dibuat secara traditional yang disebut dengan nama
babya snebana khususnya
untuk penyeimbangan pitta disebut
chandan bala, dengan mengambil bahan
dari kitab
Charaka Samhita.
D.3. UNSUR KAPHA
Kapha
(Lendir atau air), unsur cair yang berfungsi untuk melekatkan, menguhubungkan
atau menyatukan berbagai organ yang berbeda didalam tubuh dengan cara
menyediakan masa cairan tubuh. Sifatnya seperti air, sebagai cairan
biologis. Utamanya sekitar didaerah perut atau lambung. Di rongga dada,
paru-paru, tenggorokan, kepala, jantung, mulut dan cairan tubuh, lendir serta
sendi-sendi.
Kapha
ini bersifat lunak, dingin, jernih, warna putih, berat, lembab, dan licin. Juga
memiliki sifat rapat, halus, stabil, dan dapat menyebabkan basah, dan menempati
ruang yang kosong didalam tubuh. Bila unsur
Kapha meningkat maka akan
memberi keperkasaan dan stabilitas tubuh, kurang merasakan sakit, membantu
meningkatkan daya ingat, memberi energi pada jantung dan paru-paru serta menjaga
kekebalan tubuh. Bila ada penurunan unsur
kapha maka akan merasakan
terbakar didalam tubuh, rasa kurang berminyak, rasa kosong di usus dan kolon,
sendi-sendi terasa lepas. Memiliki rasa manis dalam keadaan tercerna,
atau tidak terkena panas enzim pencernaan yang berlebihan akan berubah rasanya
menjadi asin.
Kapha menyebar dari lambung ke seluruh tubuh untuk
membasahi tubuh sesuai dengan sifatnya. Kekuatan utama yang paling aktif
di kelima tempat namun berpusat dilambung. Adapun
istana lainnya yang
dikenal dengan panca
Kapha antara lain:
- Kledaka Kalpha,yaitu bertempat
dalam lambung. Berfungsi utama membasahi dan meredam makanan. Disamping
itu juga untuk melembabkan berbagai tempat didalam tubuh.
Menyebabkan makanan padat menjadi basah kemudian menjadikan lembek bahkan
hancur seperti pasta. Kalau produksi kapha
terganggu makan kita akan kehilangan nafsu makan, proses penghancuran
makanan terganggu, muka menjadi pucat, terjadi terganggunya kencing, dan
ketimpangan lain sebagai penyebab terganggunya fungsi tubuh lainnya.
- Avalambaka Kapha, yaitu suatu kapha yang bertempat di
jantung, yang berfungsi untuk mengokohkan anggota gerak tubuh, sehingga
tubuh dan kepala dapat berdiri dengan tegak. Jika kapha ini terganggu maka
gerakan tubuh menjadi lamban dan malas bergerak dan sebagainya.
- Bodhaka Kapha, yaotu suatu kapha yang berstana di
lidah, yang mengakibatkan lidah dapat mengecap. Bila terganggu maka akan
menyebabkan rasa pengecapan kita akan terganggu, lidah tidak bisa
membedakan rasa setiap makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut
dengan tepat.
- Tarpaka Kapha, yaitu suatu kapha yang terletak di sirah (kepala). Kapha ini bertugas meminyaki
dan menyegarkan semua alat penginderaan. Kalau kapha ini terganggu maka akan menyebabkan
hilangnya fungsi penginderaan tubuh. Tubuh tidak akan mampu untuk
mengenali apa-apa lagi sehingga kepekaan perasaan pun akan menurun.
- Slesaka Kapha, yaitu suatu kapha berstana di sendi atau
kulit. Kapha ini berfungsi membasahi
sendi dan kulit, agar sendi tetap lentur dan membantu penyembuhan luka
pada kulit. Bila produksi kapha
ini terganggu maka akan mengalami gangguan pada persendian, persedian akan
kaku dan sulit bergerak.
Seperti
dahak yang keluar dari tenggorokan juga bagian ekskreta yang dibuang oleh
tubuh, termasuk air kencing dan hasil ekskresi lainnya yang tidak berfungsi
secara fisiologi dalam tubuh akan dibuang. Sedangkan cairan
kapha
yang lain seperti cairan plasma, cairan empedu, cairan limfa amat berperan
dalam tubuh, yang secara fisiologi bertaggug jawab terhadap resistensi alami
dari jaringan tubuh.
Penyebab Utama Terganggunya Tri Dosa
Penyakit
lain yang menyebabkan terganggunya keseimbangan
tri dosha seperti prilaku
yang salah, seperti tidur berlebihan pada siang hari, kurang bergerak dan
sebagainya. Juga memakan atau minum yang terlalu manis, asam, asin, dingin,
berminyak, minuman yang terlalu pekat, makan terlalu kenyang, dan
sebagainya.
Prilaku
tri
dosha ini dapat menurun secara bersamaan yang disebabkan oleh kelebihan
obat, penekanan yang mendadak terhadap suatu kejadian, aktifitas yang
berlebihan, kelelahan yang sangat berlebihan, dan ketegangan mental
akibat stress dari rutinitas dan masalah yang dimiliki. Akibat lainnya
seperti pola makan dan minum, perubahan suatu musim, suhu panas dan dingin,
sinar matahari, dan lainnya. Semua itu bertanggung jawab terhadap perubahan dan
kesehimbangan keharmonisan
tri dosha, didalam tubuh manusia. Serta akan
mengalami efek terhadap jaringan tubuh, sehingga tubuh menjadi sakit.
Makanan yang
dapat menurunkan
tri dosha antara lain daging binatang seperti daging
rusa, kambing. Daging binatang yang dapat menurunkan
kapha dan pitta
adalah daging kelinci dan daging burung pematok. Daging yang bisa
menurunkan unsur
vatta antara lain daging burung merpati, puteh,daging
sapi, daging babi, daging angsa. Daging yang mengambang di air hanya dapat
menurunkan unsur pitta saja. Sedangkan daging untuk menurunkan unsur
kapha
saja tidak ada.
Kalau daging
yang dapat meningkatkan unsur
vatta dan
kapha adalah daging
tikus, dan daging binatang yang mengambang di air. Untuk meningkatkan
unsur
vatta saja dapat dipakai daging kambing yang sudah tua. Daging yang
dapat menaikkan unsur pitha dan
kapha ialah daging biri-biri dan
daging sapi. Untuk meningkatkan unsur
kapha saja dengan daging ayam.
Daging yang meningkatkan unsur pitha dan
kapha namun menurunkan unsur
vatta
serta menambah kekebalan tubuh dan meningkatkan atau merangsang nafsu seksual
antara lain burung hantu, babi hutan, angsa, ayam liar, kerbau, rusa, dan pada
umumnya binatang liar.
Cara Pengobatan Ayurveda Secara
Umum
Karena
berbeda penyebab dan penyakitnya maka dengan sendirinya jenis pengobatannya pun
bervariasi dari satu penyakit ke penyakit yang lainnya. Pengobatan
ayurveda
dengan menghilangkan toksin. Toksin yang ada didalam tubuh dapat mengganggu
kelancaran fungsinya
tri dosha dengan melakukan beberapa cara
pengobatan seperti:
- Snehana,yaitu penyeimbangan tri dosa dengan peluluran
dengan kream herbal (untuk eksternal body) dan obat herbal sejenis
jamu atau loloh (untuk internal body).
Peluluran seluruh badan dengan obat herbal atau lulur dan obat-obatan
berbentuk minyak. Dilulurkan pada bagian luar tubuh disebut Babya
Snebana. Dengan memakai empat jenis ramuan yaitu vegetable oil (taila), mentega murni (ghee), minyak binatang (animal fats atau Vasa), minyak terbuat dari
tulang-tulang
(majja). Untuk pengobatan ke dalam tubuh dengan obat berupa
jamu-jamuan herbal ghee
atau Tikta Ghrita . Process
pembuatan ghee memakai bahan mentega
dengan menghilangkan semua unsur cair susu, protein, dan kadar air. Dengan
cara dimasak dengan campuran obat traditional atau herbal. Juga untuk
pemakaian pengobatan didalam tubuh menggunakan jenis ramuan yang terbuat
dari minyak binatang dan minyak dari tulang. Jenis herbal yang dipakai
juga bermacam-macam tergantung unsur dari tri dosa , (vatta, pitha, dan kapha) yang diseimbangkan.
Disebutkan sedikitnya 53 jenis herbal yang dipakai. Bahan obat herbal ini
bisa berupa akar-akaran,sejenis jahe-jahean, Guduchi (Tinospora
cardifolia), Kutki
(picrorhiza kurroa), heritaki
(terminalia chebula), Chitrak (plumbago Zeylanica) dan lain sebagainya. Jenis
obat-obatan berupa minyak dan ramuan jamu ini bisa dioleskan pada hidung,
telinga, dahi, lobang pantat, atau dimakan dengan makanan atau minuman.
- Babya Snebana, yaitu
menyeimbangan dengan teknik pemijatan mengunakan minyak dengan ramuan
herbal yang dibuat secara traditional yang disebut dengan nama babya snebana khususnya untuk
penyeimbangan kappa disebut
mahanarayana, dengan mengambil bahan dari kitab Charaka Samhita. Teknik
pemijatannya pun dengan memutar-mutar searah jarum jam dengan
tekanan tertentu. Untuk ramuan dari dalam juga ada berupa obat herbal ghee
yang masih hangat (tikta
ghrita) pada pagi hari dan siang hari sebelum makan. Dosis
disesuaikan dengan jenis atau unsur tridosa.
- Swedana,yaitu olah jantung,
melakukan aktifitas gerak yoga, dengan tujuan agar mau keluarnya keringat.
Dengan bergerak detak jantung akan meningkat dan menyebabkan keluarnya
toxin tubuh berupa keringat atau toxin lainnya, akan lebih mudah masuk
kesaluran pembuangan (urine , feces), sehingga badan akan merasa agak
ringan, badan lebih fleksible, dan lebih bertenaga.
- Nadi Swedana,yaitu sejenis
pengobatan yang menggunakan uap dari herbal yang dipanaskan. Herbal
dididihkan lalu disalurkan dengan pipa menuju ke beberapa bagian tubuh,
terutama otot-otot, tulang belakang, pinggul, persendian lutut dan bagian
lainnya dari tubuh.
- Bashpa Swedana,yaitu dengan
memakai sistem steam
bath yaitu mandi uap panas, dimana badan dimasukkan ke suatu
ruangan yang telah diuapi dengan ramuan herbal yang telah dipanaskan
dengan suhu yang panas, sehingga keringat keluar bersama toksin yang ada.
Pengobatan dengan sistem mandi uap panas ini, sekitar tujuh sampai sepuluh
menit, atau sampai keringat bercucuran keluar sekitar kepala, dahi
atau muka. Kepalanya biasanya tidak ikut dimasukkan apabila yang dipakai
berbentuk kotak kecil yang didalamnya diisi uap panas. Dengan ramuan
herbal tertentu, jadi hanya sebatas leher kebawah yang dimasukkan kedalam
kotak steam bathe. Sistemnya
bagaikan memeras air jeruk, air dikeluarkan dengan paksa, dengan
memanaskan badan. Efeknya akan terlihat setelah keringat keluar,
warna kulit agak kemerahan. Sangat penting sekali diperhatikan agar
jangan sampai terasa sangat nyeri disekitar badan atau terasa panas sekali
dan sakit seperti terbakar, atau kesulitan bernapas untuk mengindari tubuh
berdampak sangat ekstrem. Pasien akan merasakan pengaruh yang sangat besar
disertai suhu tubuhnya naik, sehingga pasien harus minum cukup cairan atau
air dingin. Cara seperti ini tidak dianjurkan untuk pasien
yang memiliki masalah penyakit jantung atau hypertensi. Mungkin bisa
menyebabkan kenaikan tingkat gerakan jantung dan tekanan darah. Juga tidak
disarankan untuk yang bermasalah dengan kesehatan seperti leukimia atau anemia.
- Shirodhara, yaitu dengan
meneteskan minyak herbal khusus disekitar dahi, diantara alis. Obat herbal
diteteskan dari mangkok tembaga yang digantung 8 sampai 12 cm diatas dahi
pasien. Cara ini untuk mengobati ke tidak seimbangan unsur vatta. Untuk menenangkan pusat
saraf. Dengan menyeimbangan kedua badan dan pikiran dengan membiarkan
badan sendiri menyembuhkan secara alami, degan merilekkan syaraf-syaraf.
Umumnya dilakukan selama 20 menit. Selama perawatan diulangi lagi 3 sampai
4 kali dalam kurun perawatan seminggu. Herbal yang dapat menyejukkan
sistem syaraf.
- Pinbinchbali,yaitu pengobatan
dengan minyak herbal yang dicampur dengan tepung beras tertentu yang
dibungkus dengan kain tipis atau kasa. Dipakai untuk menggosok tubuh si
pasien secara menyeluruh sambil menekan dan memeras bungkusan tersebut,
sehingga kotoran dan toxin akan terangkat dari kulit. Cara ini sangat baik
untuk keluhan ketegangan otot-otot. Namun untuk lebih efektifnya, harus
dilakukan secara berulang-ulang. Dalam satu paling tidak 30 menit.
Kemudian dilanjutkan dengan sisem pengobatan Pinda Swedana .
- Pinda Swedana, yaitu dengan
pemijatan yang agak lembut dengan sistem hampir sama seperti Pinbinchbali namun herbal yang
dipakai khusus untuk penyeimbangan Vatta.
Suatu herbal yang dicampurkan dengan susu sebagai herbal nutrisi. Herbal
yang agak panas ini dibungkus dengan kain yang agak lembut, kemudian
digosokkan pada badan dan difokuskan pada persendian dan otot-otot tubuh.
Dilakukan sekitar 10 menit, untuk hasil yang maksimal bisa dilakukan
sampai sekitar 20 menit. Cara ini sangat cocok untuk facial Paralysys atau hemiplegia dan juga penyakit
otot lainnya seperti penyakit otot sclerosis
dan terapi otot. Pada umumnya terapi ini dilakukan bertahap sesuai
kebutuhan.
- Pengobatan Panchakarma yang
berarti "lima tindakan", yaitu lima prosedur yang
berbeda yang digunakan dalam Ayurveda yang diyakini untuk memurnikan atau
menyeimbangkan tri dosha di dalam tubuh. Panchakarma akan mengeluarkan
kelebihan atau ketidak seimbangan dosha bersama dengan Ama yang menempel,
keluar melalui sistem pengeluaran tubuh seperti kelenjar keringat, saluran
kencing, usus, dan lain-lain. Panchakarma adalah terapi memurnikan untuk
meningkatkan proses metabolisme melalui obat-obatan makanan dan herbal.
Sebagai limbah dikeluarkan dari tubuh orang tersebut menjadi sehat.
Sebelum mulai melakukan Panchakarma, pasien diberi minyak dan dihangatkan
lebih dulu untuk membuang kelebihan dosha dari anggota badan ke
penampungan yang sesuai di saluran pencernaan, untuk kemudian dikeluarkan.
Menurut Charaka, lima tindakan itu antara lain
- Nasya (terapi hidung)
Nasya
yaitu terapi ini dilakukan dengan menghirup uap dari ramuan herbal yang telah
dimasukkan ke dalam air mendidih. Terapi ini digunakan terutama untuk
menghilangkan masalah yang berkaitan dengan Kapha, pada telinga, mata, hidung,
dan gangguan tenggorokan seperti migrain, sinusitis, penyakit selesema, dan
bronkitis. Hidung adalah pintu gerbang ke otak dan kesadaran. Prana, atau
energi kehidupan, memasuki tubuh melalui napas yang diambil melalui hidung.
Nasya membantu untuk memperbaiki gangguan prana yang memengaruhi fungsi otak
sensorik dan motorik. Nasya diindikasikan untuk kekeringan pada hidung, sinus
yang tersumbat, suara serak, migrain, kejang, serta berbagai masalah mata dan
telinga.
- Vamana Karma ( Terapi Muntah)
Vamana,
yaitu
digunakan ketika ada sumbatan di paru-paru yang
menyebabkan timbulnya serangan berulang berbagai penyakit seperti bronkitis,
batuk, pilek atau asma. Tujuan dari terapi ini adalah menginduksi muntah untuk
menyingkirkan lendir yang menyebabkan kelebihan kapha.Minuman yang terdiri dari
licorice dan madu, atau teh akar jerangau (
calamus root tea)
diberikan kepada pasien. Zat lain yang juga digunakan adalah garam, dan
kapulaga. Muntah diinduksi dengan menggosok lidah. Targetnya empat sampai
delapan kali muntah.Setelah muntah, biasanya pasien akan merasa sangat nyaman,
sebagian besar sumbatan, asma, dan sesak napas akan hilang seiring dengan
pembersihan sinus. Terapi muntah digunakan untuk batuk, pilek, gejala asma,
demam, mual, kehilangan nafsu makan, anemia, keracunan, penyakit kulit,
diabetes, obstruksi limfatik, gangguan pencernaan kronis, edema (pembengkakan),
epilepsi (antara serangan), masalah sinus kronis, dan untuk serangan tonsilitis
yang terjadi berulang kali.
- Virechana Karma (membersihkan
atau therapi penyucian)
Virechana
yaitu pembersihan dosha Pitta dan pemurnian darah dari racun. Umumnya,
terapi ini diberikan tiga hari setelah dilakukan terapi Vamana. Jika terapi
Vamana tidak diperlukan, Virechan dapat diberikan langsung. Virechan
membersihkan kelenjar keringat, usus kecil, usus besar, ginjal, lambung, hati,
dan limpa. Sejumlah herbal yang sudah dihaluskan digunakan sebagai obat cuci
perut. Bahan-bahan tersebut diantaranya adalah senna, prune, dedak, kulit biji
rami, akar dandelion, biji psyllium, susu sapi, garam, minyak jarak, kismis,
dan jus mangga. Saat mengonsumsi obat pencahar ini, pasien harus mematuhi diet
terbatas. Vireka digunakan untuk pengobatan penyakit kulit, demam kronis, tumor
perut, cacing, encok, sakit kuning, masalah pencernaan, sembelit, dan iritasi
usus besar.
- Vasti atau Basti Karma (enema
terapeutik).
Vasti, yaitu suatu therapi mengeluarkan toksin dengan cara
memasukkan cairan herbal ke dalam dubur-rectum samapi ke colon, vagina atau
penis
- Raktamokshana Karma (mengurangi darah)
Suatu pengobatan dengan cara membekam atau mengilangkan darah pada tempat
tertentu di dalam kulit. Caranya ada dengan pembedahan / penorehan sehingga
darah keluar dan juga dengan memakai binatang Lintah (
leech). Beberapa
penyakit yang dapat menggunakan tehnik Raktamokshana gumpalan darah, Bisul,
Leucoderma, Eksim, trombosis , dan varises
Tapi
biasanya hanya salah satu terapi yang dilakukan, tergantung dari kebutuhan
individu, tipe tubuh, atau ketidak seimbangan dosha, dan lain-lain.
Begitu banyaknya jenis terapi atau pengobatan baik berupa herbal berbentuk cair
atau kental, basah atau kering, dengan peminyakan atau berair dan obat herbal
keras atau lembut. Cara pembuatannya pun beraneka ragam dengan bahan campuran
utama air atau minyak herbal. Disamping untuk obat luar juga dipakai untuk obat
dalam, obat herbal dicampur dengan tepung lalu diolah untuk makanan. Atau dicampur
sebagai minuman (jamu). Disarankan untuk mandi dengan mempergunakan air hangat,
agar pori-pori kulit tetap mengembang. Kalau mandi dengan air dingin maka unsur
agni yang ada ditubuh pasien akan berusaha mengalami peningkatan untuk
menyeimbangkan suhu tubuh, sehingga pori-pori kulit menutup, ini membuat si
pasien merasa tidak nyaman. Dengan mandi menggunakan air hangat, maka herbal
yang dilulurkan akan meresap ke dalam kulit lebih mudah.
Selama dalam
pengobatan disarankan si pasien istirahat penuh agar jiwa, pikiran dan badannya
bisa lebih rileks diri, dan peran keluarga dan lingkungan sangat diperlukan
untuk mendukung process penyembuhan. Di anjurkan untuk menyeimbangkan diri
dengan melakukan meditasi, asana dan
pranayama (olah napas)
untuk mempercepat proces penyembuhan sehingga unsur tri dosha seimbang
dengan cepat. Juga makanan harus diperhatikan, disarankan memakan makanan yang
ringan dapat berupa makanan vegetarian yang direbus, dan juga memakan makanan
jenis bubur yang dicampur dengan rempah-rempah
(Kichari) agar badan
lebih mudah mencerna. Juga dengan memakan makanan ringan, tubuh dan pikiran
kita akan lebih tenang. Adapun resep makanan
Kichari sebagai
berikut:
1 mug atau
mangkok
dal (yellow)
2 mangkok
beras basmati (beras kecil panjang)
1 ,5 cm jahe
segar
1 genggam
dari daun Cilandrao (
Cilandro)
2 sendok teh
Ghee (mentega dari susu murni)
½ sendok teh
tepung kunyit
½ sendok
serbuk ketumbar (
coriander)
½ sendok teh
serbuk Jinten (
Cumin)
½ sendok
teh biji
mustad
¼
garam mineral
1
pinch
hing (asafoetida)
8 gelas
air
Caranya membuat:
cuci bersih beras dan
dal atau yellow sampai airnya kelihatan bening,
kemudian dimasak dengan 8 glass air sampai menjadi lembut. Semua bahan tersebut
diatas (selain garam mineral dan daun cilantro) direbus dengan wadah atau wajan
yang lain untuk beberapa saat. Setelah agak mateng lalu dicampurkan ke adonan
beras yang dimasak dengan
dal atau yellow tersebut. Diaduk sampai
semua teraduk rata dan matang. Lalu makanan siap dihidangkan dengan membuburi
garam mineral dan daun cilandro.
Dalam
pengobatan ayurveda, makanan yang termasuk makanan cukup berat bagi tubuh
antara lain makanan yang manis atau manisan, makanan gorengan, daging, dan
produk peternakan lainnya. Makanan yang disarankan untuk dimakan antara lain:
makanan asin, makanan sejenis cury (cabe, bawang, kesuna atau bawang putih) dan
memakan makanan yang rasanya agak asam seperti:
Pikles (paya), cuka
dan lemon atau citrun. Makanan yang harus dihindari seperti: makanan
permentasi (
yogurt, keju yang keras, tahu (
tofu), dan ketchap
(
soya sauce). Pada pengobatan ayurveda makanan pantangan adalah
makanan dan minuman dingin (ice cream, ice tea, soda water) termasuk makanan
beralkohol dan yang mengandung cafein.
Dalam pengobatan ayurveda diet makanan harus ditaati agar penyembuhannya bisa
berasil dengan segera. Diharapkan pasien bisa hidup bergairah, penuh semangat,
merasa tanpa beban, pikirannya tidak kacau, selalu dalam keadaan bahagia, penuh
semangat untuk hidup.
KESIMPULAN DALAM PENGOBATAN
KEDOKTERAN INDIA (AYURVEDA)
Konsep Dasar Pengobatan Kedokteran India (Ayurveda)
Dalam pengobatan menekankan adanya kesehimbangan sistem organ-organ tubuh.
Dalam keadaan tertentu racun terus meningkat dalam tubuh kita dan menyebabkan
timbulnya berbagai penyakit, sehingga kita harus mengeluarkannya dari dalam
tubuh kita. Pembersihan racun dari dalam tubuh kita dapat dilakukan dengan
berbagai cara:
- B –
Balancing, mensuplai nutrisi yang seimbang ke dalam tubuh. Nutrisi yang
dibutuhkan dalam tubuh dapat kita penuhi dengan pola makan yang baik yaitu
4 sehat 5 sempurna. Nutrisi yang seimbang sangat dibutuhkan sel tubuh
untuk terus beraktifitas, seperti vitamin, mineral, serat (fiber) dan zat
gizi lain yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk melancarkan,
menyeimbangkan sistem hormonal serta keseimbangan asam-basa dalam tubuh.
- A –
Activating, mengaktifkan sel tubuh untuk mengoptimalkan penyerapan nutrisi
dalam tubuh. Dengan meningkatkan pemasukan nutrisi kedalam sel tubuh dan
sel darah, membantu regenerasi sel darah merah dan meningkatkan kadar
oksigen dalam darah, menghambat proses oksidasi dan menstimulasi
regenerasi sel organ tubuh untuk berkerja secara optimal dalam
meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap berbagai penyakit.
- D-Defending,
meningkatkan sistem pertahanan tubuh. Dengan merangsang sel tubuh untuk
membentuk antibodi dalam membantu mempertahankan tubuh dari bahaya radikal
bebas dan serangan penyakit, juga turut berperan dalam menjaga kesehatan.
Dalam Tri Dosha pada sistem pengobatan India (Ayurveda) menekankan kegunaan
obat sayur-sayuran dan Lemak sebagai minyak digunakan untuk penggunaan dan
untuk kegunaan luar. Beratus-ratus obat salain produk hewani boleh juga
digunakan, seperti susu, tulang, dsb. Mineral, termasuk sulfur, arsenik,
timbal, sulfur tembaga, emas juga digunakan sebagai ramuan. Dengan menambah
mineral sebagai obat dan juga digunakan sebagai perasa dalam makanan.
Bahan obat-obatan Ayurveda berasal dari bahan alam sehingga bebas efek samping.
Namun untuk hasil terbaik, instruksi dosis, dan saran mengenai pola makan harus
ditaati dengan seksama. Perlindungan menyeluruh terhadap hampir seluruh
penyakit, menangani penyakit bahkan sebelum mereka timbul, serta menjaga
kesehatan.
Sebagai
suatu cara yang digunakan untuk membuka saluran dan membuang toksin yang ada,
sebagai menyebabkan hilangnya keseimbangan Tri Dosha. Cara-cara untuk mengambil
toksin itu dengan mandi uap panas dan peluluran, semuanya bertujuan agar toksin
itu hilang.